ppg.umsida.ac.id — Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) menyelenggarakan Workshop Learning Innovation: AI Integration for Instructional Design pada Jumat, 7 November 2025 secara daring. Kegiatan ini diikuti oleh 90 peserta yang merupakan dosen dan guru dari berbagai daerah di Indonesia.
Workshop tersebut dilaksanakan sebagai sarana peningkatan kompetensi pendidik dalam memanfaatkan pembelajaran berbasis AI untuk mengembangkan desain instruksional serta materi ajar yang lebih kreatif dan relevan dengan kebutuhan pembelajaran masa kini. Melalui workshop ini, para pendidik juga dapat memperluas wawasan mengenai peran teknologi dalam menunjang proses pembelajaran yang efektif.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Assoc. Prof. Dr. Ramdhan Witarsa, M.Pd. dari Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai serta Wahyu Taufiq, M.Ed. selaku dosen Program Studi PPG FPIP UMSIDA.
Selain pemaparan materi, peserta memperoleh kesempatan untuk mempraktikkan langsung pembuatan materi ajar berbasis AI, dengan tenggat pengumpulan hasil sampai 11 November 2025. Hal ini memberikan ruang bagi peserta untuk mengimplementasikan kemampuan yang diperoleh selama workshop.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk diseminasi Program Pelatihan Teknis bagi Pendidik (GTKPG) Kemendikdasmen, yang sebelumnya diikuti oleh kedua narasumber sebagai bagian dari pengembangan profesional pendidik.
Landasan Pelaksanaan Workshop Pembelajaran Berbasis AI

Workshop AI ini menjadi ruang bagi pendidik untuk memahami proses pengembangan pembelajaran yang selaras dengan perkembangan teknologi, sehingga semakin siap dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era digital.
Pada era ini, guru dan dosen menghadapi tuntutan untuk lebih adaptif dan mampu memanfaatkan berbagai alat berbasis AI, sehingga proses belajar mengajar dapat terkelola secara efektif dan mendukung peningkatan kualitas pembelajaran.
Narasumber menegaskan bahwa AI bukan sekadar alat otomatisasi, tetapi juga pendorong kreativitas dalam penyampaian materi. Guru dituntut mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan kontekstual sesuai kebutuhan peserta didik, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna.
Melalui kegiatan daring ini, peserta diberikan panduan teknis yang memungkinkan mereka mengembangkan produk ajar secara lebih efisien menggunakan teknologi AI. Pendampingan narasumber membantu peserta memahami langkah-langkah penerapannya secara terarah.
Meskipun dilaksanakan secara online, proses pembelajaran tetap berjalan terstruktur dan memberikan ruang praktik langsung. Peserta dapat menerapkannya pada tugas mengajar di sekolah maupun kampus.
Partisipasi Peserta dan Pengalaman

Antusiasme peserta tetap tinggi sepanjang pelaksanaan workshop. Mereka merasakan manfaat nyata dari kegiatan ini karena memperoleh pengetahuan baru sekaligus peningkatan keterampilan teknologi yang mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis AI di kelas.
Untuk mendukung semangat tersebut, Kaprodi PPG UMSIDA Dr. Mohammad Faizal Amir, M.Pd menegaskan kontribusi workshop ini terhadap peningkatan kompetensi pendidik.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen PPG UMSIDA dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan PPG, khususnya dalam penguasaan teknologi pembelajaran berbasis Artificial Intelligence. Kami berharap sinergi antara dosen, guru pamong, dan mahasiswa PPG dapat terjalin dengan baik, sehingga praktik baik yang disampaikan narasumber dapat memperkuat kompetensi pedagogik dan profesional pendidik serta memberikan kebermanfaatan yang lebih luas”, Ujarnya.
Peserta menilai bahwa kesempatan untuk memahami pemanfaatan AI secara langsung memberikan pengalaman berharga dalam pengembangan materi ajar yang lebih inovatif.
Meskipun diselenggarakan secara daring, suasana kegiatan tetap berlangsung interaktif. Peserta aktif menyimak dan mengikuti panduan dalam sesi praktik integrasi AI yang diberikan narasumber. Hal ini memberikan keyakinan lebih bagi peserta untuk menerapkan teknologi AI di lingkungan pembelajaran mereka.
Keterbatasan dalam interaksi teknis tetap terasakan, terutama ketika peserta membutuhkan pendampingan langsung selama praktik. Namun demikian, hal tersebut tidak mengurangi ketertarikan dan semangat peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga selesai.
Salah satu panitia menyampaikan bahwa, “Interaksi secara daring memang memiliki keterbatasan dibandingkan tatap muka, terutama saat praktik langsung. Namun semangat peserta luar biasa, dan banyak yang ingin kegiatan seperti ini diadakan secara rutin.”
Pernyataan tersebut mencerminkan bahwa peserta sangat mengapresiasi adanya kegiatan pelatihan teknologi yang dapat mendukung pengembangan profesional mereka dalam pembelajaran.
Para peserta juga sangat antusias karena diberikan kesempatan mencoba langsung teknologi AI yang relevan dengan profesi pendidik. Mereka dapat bereksplorasi dalam pembuatan materi ajar digital sebagai implementasi nyata dari materi yang telah dipelajari.
Kepuasan Peserta dan Harapan Workshop Pembelajaran Berbasis AI

Pada akhir kegiatan, panitia melakukan survei evaluasi. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas peserta merasa puas dengan penyelenggaraan workshop dan menyatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Banyak peserta juga menyampaikan harapan agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali, dengan format yang lebih interaktif, termasuk opsi hybrid atau tatap muka langsung, agar pendampingan praktik dapat diperluas dan difokuskan pada kebutuhan teknis masing-masing.
Melalui kegiatan ini, PPG FPIP UMSIDA menunjukkan komitmennya dalam memberikan dukungan pengembangan profesional berkelanjutan bagi dosen dan guru, serta mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Hal tersebut menjadi bagian dari peran strategis lembaga dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendekatan digital, sehingga pendidik semakin siap menghadirkan pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai perkembangan zaman.
Penulis: Citra Azizah


















